21.26
PEMBENTUKAN BATU GARAM (ROCK SALT) dan KUBAH GARAM (SALT DOME)
Setelah
mengenali beberapa jenis batuan yang ada di bumi, ada salah satu jenis
batu yang sepertinya menarik untuk dibahas lebih lanjut. Ini karena batu
tersebut sangat membantu menjebak minyak bumi atau gas yang sering
dijumpai di Teluk Meksiko dan daerah-daerah Timur Tengah. Batu tersebut adalah batu garam atau yang sering dikenal sebagai rock salt dan termasuk ke dalam batuan sediment. Batu garam ini terbentuk dari kumpulan mineral yang sering disebut halite.
Mineral halite mempunyai rumus kimia NaCl. Akan tetapi batu garam bisa
juga mengandung pengotor-pengotor dan umumnya yang berasosiasi dengan
batu garam tersebut adalah anhydrite (CaSO4), gypsum (CaSO4.2H2O), dan juga sylvite (KCl).
Terbentuknya
batu garam ini umumnya akibat dari penguapan air yang mengandung garam
seperti air laut yang banyak mengandung ion-ion Na+ (Sodium) dan Cl-
(Cloride). Batu garam ini umumnya terbentuk di daerah danau yang
mengering akibat penguapan, teluk-teluk yang relative tertutup, daerah
estuarine yang ada di daerah arid, daerah-daerah di dekat laut seperti
lagoon dan lain-lain.
Pada
jaman dulu dalam skala waktu geologi, sejumlah air yang sangat besar
seperti misalnya Laut Mediterania atau laut yang mampu memasuki cekungan
Michigan di Era Paleozoic (600-230 juta tahun yang lalu) menguap dan
menghasilkan sedimen batu garam yang sangat tebal dan luas.
Beberapa
teori menjelaskan terbentuknya batu garam yang ada di cekungan
Michigan. Salah satunya adalah siklus garam dimana banyak dipengaruhi
oleh proses penguapan dan pengendapan garam akibat hilangnya sejumlah
air laut yang tidak dapat menahan ion-ion garam yang ada dalam larutan
seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
- Pada
jaman Kambrium dan Ordovician (600-500 juta tahun yang lalu) cekungan
Michigan mulai terbentuk. Pada jaman Silur (425 juta tahun yang lalu),
batu gamping (limestone) mulai diendapkan di cekungan Michigan. Dengan
bertambah besarnya kecepatan penurunan cekungan di Michigan pada jaman
ini, sejumlah terumbu karang (coral reef) terbentuk dan terumbu-terumbu
tersebut menjadi semacam penghalang (barrier) sehingga membatasi aliran
air laut.
- Dengan
dibantu oleh kondisi iklim daerha tersebut yang arid, maka sinar
matahari dan temperatur yang cukup panas menyebabkan air yang ada di
cekungan Michigan menguap .
- Karena
semakin banyaknya air yang menguap, maka air yang tersisa tidak dapat
menahan garam yang ada di larutan sehingga garam-garam tersebut mulai
diendapkan dan jatuh ke dasar laut.
- Oleh
karena air laut yang mampu masuk ke cekungan Michigan semakin banyak
maka siklus di atas terulang kembali dan terjadi lagi seterusnya
sehingga garam yang diendapkan semakin tebal.
Inilah
kenapa Michigan menjadi salah satu negara bagian yang menghasilkan
dijumpai batu garam dan menjadi salah satu penghasil garam terbesar di
Amerika. Proses pembentukan garam yang terjadi sekarang juga bisa
dijumpai di beberapa tempat di dunia seperti di Laut Mati (Dead Sea) di
Jordan dan Israel.
Nah
kalo kita sudah mulai mengerti bagaimana batu garam terbentuk sekarang
bagaimana kubah garam terbentuk? Apakah ada hubungannya dengan batu
garam yang terbentuk? Sebenarnya proses terbentuknya adalah sama akan
tetapi karena bentuknya yang seperti kubah (dome) maka sering disebut
kubah garam (salt dome) seperti yang banyak dijumpai di Teluk Meksiko
dan Timur Tengah. Dan untungnya lagi banyak minyak bumi dan gas yang
ditemukan di dekat salt dome tersebut. Nah bagaimana batu garam tersebut
berubah bentuknya menjadi kubah dan tidak berlapis seperti layaknya
batu sedimen?
Kubah
garam (salt dome) terbentuk karena lapisan garam yang sangat tebal yang
terbentuk dari mineral halite, menerobos batuan yang ada di atasnya
sehingga membentuk seperti kubah. Dalam skala waktu geologi (jutaan
tahun yang lalu), batu garam yang terbentuk akan tertutupi oleh sedimen
di atasnya dan terkubur dalam bumi. Oleh karena berat jenis garam yang
relatif lebih kecil (2.16 gr/cc) dibandingkan material di sekelilingnya
termasuk sedimen di atasnya (biasanya lebih besar dari 2.4 gr/cc) maka
mineral garam tersebut mempunyai kecenderungan untuk menerobos batuan di
atasnya. Contoh dari kubah garam ini adalah Avery Island di Lousiana
dan Pegunungan Zagros. Pada saat mineral-mineral garam tersebut mencoba
menerobos batuan di atasnya, batuan-batuan di atasnya akan sedikit
terlipat dan akan membentuk jebakan dimana minyak bumi dan gas akan
berakumulasi. Bahkan tidak jarang pula mineral garam tersebut mampu
menerobos sampai ke permukaan atau menerobos lantai samudera jika
mineral garam tersebut ditemukan di lautan (offshore).
Pada
saat bagian atas dari garam tersebut kontak dengan air laut maka garam
tersebut mulai melarut dan kadang-kadang meninggalkan bentuk depresi
atau runtuhan di sekelilingnya dan kadang pula rekahan tersebut menyebar
dari pusat. Rekahan tersebut kemudian berkembang menjadi patahan dan
akhirnya patahan tersebut bisa menjadi jalan untuk fluid berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain. Fenomena seperti ini
banyak dijumpai di Teluk Meksiko dan Timur Tengah dimana pembentukan
salt dome ini sangat menguntungkan untuk minyak bumi dan gas dapat
berakumulasi.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar